tag:blogger.com,1999:blog-14664766243733515812024-03-13T07:56:07.236+07:00R@zok@diantumhttp://www.blogger.com/profile/01595613420523777995noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-1466476624373351581.post-45551141751355375842009-12-08T10:14:00.000+07:002009-12-08T10:14:08.384+07:00CyanophyceaeCyanophyceae disebut sebagai alga biru atau ganggang belah (Schizophyceae) atau ganggang lendir ( Myxophyceae), adalah ganggang bersel tunggal atau berbentuk benang dengan susunan sel yang masih sederhana.<br />
<a href="http://lh5.ggpht.com/_47wx4yg65gA/Sxx86cyPwkI/AAAAAAAAACY/WBfxf3FEre0/s1600-h/image8.png"><img align="right" alt="image" border="0" height="148" src="http://lh3.ggpht.com/_47wx4yg65gA/Sxx8_pB4KRI/AAAAAAAAACc/rkERZt9N2lI/image_thumb6.png?imgmax=800" style="border-width: 0px; display: inline; margin-left: 0px; margin-right: 0px;" title="image" width="126" /></a><br />
<div align="justify">ciri – ciri cyanophyceae :<br />
<a name='more'></a><br />
</div><ul><li><br />
<br />
<div align="justify">Uniseluler, atau berkoloni berbentuk benang dengan struktur yang masih sederhana<br />
</div><br />
<br />
</li>
<li> <br />
<br />
<div align="justify">berkembang biak dengan membelah tubuhnya<br />
</div><br />
</li>
<li><br />
<div align="justify">memiliki cadangan makanan berupa glikogen/butir-butir sianofisin (lipo-protein) diperifer, serta ada juga yang berupa volutin. <br />
</div><br />
<br />
</li>
<li> <br />
<br />
<div align="justify">dinding sel mengandung pektin, hemiselulose dan selulose, yang bila bereaksi dengan air seperti lendir.<br />
</div><br />
<br />
</li>
<li><br />
<br />
<div align="justify">pada plasma bagian tepi terdapat klorofil a, fikosianin dan fikoklorofil yang belum terlokalisasi dan sifatnya labil menyebabkan warna tidak tetap. sifat ini disebut adapatsi kromatik<br />
( yaitu jika cahaya hijau mengenai ganggang ini akan berwarna merah, dan apabila chaya merah mengenai ganggang ini akan berwarna hijau/biru).<br />
</div><br />
<br />
</li>
<li><br />
<br />
<div align="justify">pada sel yang tua terdapat vakuola<br />
</div><br />
<br />
</li>
<li><br />
<br />
<div align="justify">umumnya tidak bergerak , namun dari jenis – jenis yang berbentuk benang dapat mengadakan gerakan meluncur sambil mengeluarkan lendir.<br />
</div><br />
</li>
</ul><div align="justify"><a href="http://lh6.ggpht.com/_47wx4yg65gA/Sxx9iHkhEeI/AAAAAAAAACg/X0R-kwkUe4E/s1600-h/image9%5B3%5D.png"><img alt="image" border="0" height="145" src="http://lh5.ggpht.com/_47wx4yg65gA/Sxx9m361tGI/AAAAAAAAACk/R06Fm4LFxgI/image9_thumb%5B2%5D.png?imgmax=800" style="border: 0px none; display: block; float: none; margin-left: auto; margin-right: auto;" title="image" width="180" /></a><br />
</div><div align="justify"><br />
Klasifikasi Cyanophyceae<br />
</div><div align="justify">cyanophyceae dibagi menjadi 3 ordo, yaitu:<br />
</div><ol><li>Chroococcales</li>
<li>Chamaesipphonales</li>
<li>Hormogonales</li>
</ol>1. Bangsa Chroococcales<br />
<ul><li>Bentuk sel membulat tunggal atau berkelompok</li>
<li>memiliki klorofil, karotenoid, fikosianin, fikoklorofil</li>
<li>berwarna kehijauan pada habitat berair</li>
<li>di bagian tepi protoplasma/dinding sel berlendir (menyebabkan warnanya berkilau)</li>
<li>habitat di tempat lembab seperti di batu cadas dan tembok</li>
<ul><li>contoh: <i> Gleocapsa sanguinea, <i>Chroococcus turgidus</i></i></li>
</ul>
</ul> <a href="http://msu.edu/" target="_blank"><img alt="image" border="0" height="123" src="http://lh6.ggpht.com/_47wx4yg65gA/Sxx9qasokHI/AAAAAAAAACo/IQNW5AwJx4Q/image%5B35%5D.png?imgmax=800" style="border: 0px none; display: inline;" title="image" width="111" /></a> <a href="http://rbgsyd.nsw.gov.au/" target="_blank" title="Croococcus sp"><img alt="image" border="0" height="116" src="http://lh6.ggpht.com/_47wx4yg65gA/Sxx9yfjIbQI/AAAAAAAAACs/L7v3jZ697N0/image%5B38%5D.png?imgmax=800" style="border: 0px none; display: inline;" title="image" width="161" /></a> <br />
<blockquote><h1></h1></blockquote><blockquote> <i>KET.GBR. (A) Gleocapsa sp, (B) <i>Chroococcus</i> sp <span style="font-size: xx-small;">(</span><a href="http://www.msu.edu/course/bot/423/gleocapsa"><span style="font-size: xx-small;">www.msu.edu/course/bot/423/gleocapsa</span></a><span style="font-size: xx-small;"> & </span><a href="http://www.rbgsyd.nsw.gov.au/"><span style="font-size: xx-small;">www.rbgsyd.nsw.gov.au</span></a><span style="font-size: xx-small;">)</span></i><br />
</blockquote>2. Bangsa Chamaesiphonales<br />
<ul><li>bentuk sel bulat tunggal atau berkoloni bentuk benang</li>
<li>koloni dapat putus jika akan membentuk hormogonium (sel yang tidak terisi protoplas, selnya jernih dengan dinding sel yang jelas)</li>
<li>potongan koloni dapat bergerak merayap dan membentuk koloni baru</li>
<li>dapt juga membentuk endospora dan keluar dari sel tumbuh menjadi individu baru</li>
<ul><li>contoh: <i>Chamaesiphon confervicolus</i></li>
</ul>
</ul> <a href="http://www.blogger.com/www.glerl.noaa.gov/.../Images/chamaesiphon.jpg" target="_blank"><img alt="image" border="0" height="128" src="http://lh5.ggpht.com/_47wx4yg65gA/Sxx930A5rUI/AAAAAAAAACw/xGc0o2pyU8s/image%5B49%5D.png?imgmax=800" style="border: 0px none; display: inline;" title="image" width="169" /></a> <br />
<blockquote> <span style="font-size: xx-small;">( gbr. Chamaesiphon; </span><a href="http://www.glerl.noaa.gov/"><span style="font-size: xx-small;">www.glerl.noaa.gov</span></a><span style="font-size: xx-small;"> ) </span><br />
</blockquote>3. Bangsa hormogonales<br />
<ul><li>bentuk sel bulat dengan sudut membulat dan persegi</li>
<li>koloni berbentuk benang </li>
<li>benang bercabang palsu terbentuk dari keluarnya plasma dinding sel dan terbentuklah hormogonnium</li>
<li>anggota ordo ini yaitu: Famili Oscillatoriaceae, Famili Nostocaceae, Famili Scytonemataceae, Famili Stigonemataceae, Famili Rivullariaceae</li>
<ul><li>contoh: <i>Oscillatoria linosa, Nostoc commune, Tolipotrix sp, Hapalosiphon sp, Rivularia bullata</i></li>
</ul>
</ul>Reproduksi <br />
<ul><li>Pembelahan sel <br />
Sel membelah menjadi 2 yang saling terpisah sehingga membentuk sel – sel tunggal, pada beberapa generasi sel – sel membelah searah dan tidak saling terpisah sehingga membentuk filamen yang terdiri atas deretan mata rantai sel yang disebut trikom. Tempat – tempat tertentu dari filamen baru setelah mengalami dormansi ( istirahat yang panjang ). Heterokist dapat mengikat nitrogen bebas di udara contoh pada Gleocapsa. Heterokist adalah sel yang pucat, kandungan selnya terlihat homogen (terlihat dengan mikroskop cahaya) dan memiliki dinding yang transparan. Heterokist terbentuk oleh penebalan dinding sel vegetatif. Sedangkan akinet terbentuk dari penebalan sel vegetatif sehingga menjadi besar dan penuh dengan cadangan makanan (granula cyanophycin) dan penebalan-penabalan eksternal oleh tambahan zat yang kompleks. <br />
</li>
<li>Fragmentasi <br />
Fragmentasi adalah cara memutuskan bagian tubuh tumbuhan yang kemudian membentuk individu baru. Fragmentasi terutama terjadi pada Oscillatoria. Pada filamen yang panjang bila salah satu selnya mati maka sel mati itu membagi filamen <br />
menjadi 2 bagian atau lebih. Masing – masing bagian disebut hormogonium. Fragmentasi juga dapat terjadi dari pemisahan dinding yang berdekatan pada trikom atau karena sel yang mati yang mungkin menjadi potongan bikonkaf yang terpisah atau necridia. Susunan hormogonium mungkin meliputi kerusakan transeluler. <br />
</li>
<li>Spora <br />
Pada keadaan yang kurang menguntungkan Cyanobacteria akan membentuk spora yang merupakan sel vegetatif. Spora membesar dan tebal karena penimbunan zat makanan.</li>
</ul>Manfaat<br />
<ul><li>Jenis ganggang hijau – biru bersel satu merupakan vegetasi perintis, hal ini karena ganggang tersebut mampu atau dapat mengawali kehidupan sebelum organisme lainnya dapat hidup di suatu tempat.</li>
<li>Sejumlah ganggang hijau – biru berfilamen ( bentuk benang ) dapat mengikat nitrogen ( N<sub>2</sub>) bebas dari atmosfer dan diubah menjadi amoniak ( NH<sub>3</sub> ). Hal ini dilakukan dalam heterokist, sehingga dapat berperan dalam proses menyuburkan tanah</li>
<li>Nostoc, Perendaman sawah selama musim hujan mengakibatkan Nostoc tumbuh subur dan memfiksasi N<sub>2</sub> dari udara sehingga dapat membantu penyediaan nitrogen yang digunakan untuk pertumbuhan padi.</li>
<li>Anabaena azollae, Hidup bersimbiosis dengan Azolla pinata ( paku air ). Paku ini mendapat keuntungan berupa amoniak hasil fiksasi nitrogen oleh Anabaena azollae.</li>
<li>Spirullina mengandung protein yang tinggi sehingga dijadikan sebagai sumber makanan. Spirulina memiliki kandungan yang sangat lengkap, dan baik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi manusia. spirulina ternyata memiliki kandungan zat besi 58 kali lebih banyak dari sayur bayam, dan 18 kali lebih tinggi dari daging. Jenis ganggang yang satu ini juga mengandung beta carotene 25 kali lebih banyak dari wortel, dan 100 kali lebih banyak dari pepaya, di samping kandungan lain seperti vitamin, protein, mineral, lemak dan karbohidrat.</li>
</ul><span style="font-size: xx-small;"><i>Sumber </i>( </span><a href="http://www.donkelor.blogspot.com/"><span style="font-size: xx-small;">www.donkelor.blogspot.com</span></a><span style="font-size: xx-small;"> & Neni Hasnunidah SPD., M.Si. Buku Ajar BTR 2009)</span>@diantumhttp://www.blogger.com/profile/01595613420523777995noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1466476624373351581.post-16242998445340673502009-12-06T11:36:00.004+07:002009-12-06T13:00:10.090+07:00JARINGAN PARENKIMParenkim disebut jaringan dasar, karena merupakan penyusun sebagian besar organ tumbuhan, misalnya pada: korteks dan empulur batang, korteks akar, mesofil daun, endosperm biji, daging buah, jari-jari empulur dan jaringan di antara berkas xilem dan floem primer/sekunder. Asal parenkim pada tubuh primer adalah berkembang dari meristem dasar, sedang pada tubuh sekunder berkembang dari pembuluh dan kambium gabus, bahkan dari felogen. Parenkim berperan dalam proses penutupan luka (regenerasi).<br />
<a name='more'></a><br />
<a href="http://lh6.ggpht.com/_47wx4yg65gA/Sxs0ig78kPI/AAAAAAAAABc/zhIUTAe9U_k/s1600-h/mozscreenshot13.png"><img alt="moz-screenshot-1" border="0" height="91" src="http://lh3.ggpht.com/_47wx4yg65gA/Sxs0nUlqvgI/AAAAAAAAABk/NdZ2HEx95WQ/mozscreenshot1_thumb.png?imgmax=800" style="border-width: 0px; display: inline;" title="moz-screenshot-1" width="120" /></a><br />
<br />
1. Sifat Sel Parenkim<br />
- selnya hidup dan berdinding tipis serta berukuran besar<br />
- memiliki ruang antar sel sehingga letaknya tidak terlalu padat<br />
- berbentuk segi enam<br />
- memiliki banyak vakuola<br />
- mampu bersifat meristematik<br />
2. Struktur dan isi sel parenkim<br />
Struktur internal parenkim bervariasi sesuai dengan fungsinya, contoh<br />
<br />
<ul><li>sel parenkim yang berperan dalm fotosintetis, mengandung kloroplas dan membentuk jaringan klorenkim (pada mesofil daun, korteks batang, empulur) </li>
<li>sel parenkim dapat berperan menyimpan makanan cadangan yang berupa : </li>
</ul><blockquote>larutan dalam vakuola: gula terlarut dan senyawa N dalam akar <i>Beta vulgaris</i>. <br />
cairan dalam plasma: protein dan minyak dalam endosperm biji <i>Ricinus communis. </i><br />
kristal: pati dalm endosperm, kotiledon, umbi, buah. <br />
</blockquote><ul><li>sel parenkim dapat berfungsi untuk menyimpan air, misalnya pada tumbuhan sukulenta. </li>
<li>banyak sel parenkim mengandung tanin dan vakuolanya. </li>
</ul>3. Bentuk dan Susunan Sel Parenkim <br />
sel parenkim umunya berbentuk isodiametris, tetapi ada bentuk-bentuk lain, yaitu:<br />
<br />
<ul><li>perismatis memanjang atau silindris terdapat pada parenkim palisade mesofil daun dikotil </li>
<li>Bercabang-bercabang, misalnya: parenkim bintang/aktinenkim pada mesofil daun <i>canna sp dan Juncus sp</i></li>
<li>Parenkim dengan ruang antar sel yang besar contohnya: <i>aerenkim </i>pada alat pengapung tumbuhan air (<i>Eichornia crassiper).</i></li>
<li>Parenkim dengan bentuk tidak teratur dan banyak ruang antar sel, terdapat pada mesofil daun (parenkim spons atau parenkim bunga karang).</li>
</ul><a href="http://lh4.ggpht.com/_47wx4yg65gA/Sxs0vLHQRYI/AAAAAAAAABo/_1EGuC3RXZE/s1600-h/image%5B16%5D.png"><img alt="image" border="0" height="176" src="http://lh6.ggpht.com/_47wx4yg65gA/Sxs00lSM2VI/AAAAAAAAABs/CC5j3zHvebU/image_thumb%5B14%5D.png?imgmax=800" style="border: 0px none; display: block; float: none; margin-left: auto; margin-right: auto;" title="image" width="360" /></a> <br />
<br />
<ul><li>Parenkim dengan dinding yang melekuk – lekuk kearah dalam, yaitu berupa parenkim lipatan, misalnya pada daun <i>Pinus merkusi, Oryza sativa, Bambusa sp.</i></li>
</ul>4. Jenis Parenkim<br />
<br />
<blockquote>Berdasarkan fungsinya paarenkim dibedakn menjadi beberapa macam, yaitu:<br />
<ul><li>Parenkim asimilasi, biasanya terdapat di tepi suatu organ di dalamnya terdapat kloroplas, misalnya pada daun dan batang yang berwarna hijau, buah, dan sebagainya.</li>
<li>Parenkim penimbun, terletak di bagian dalam tubuh, misalnya pada: empulur batng, akar, umbi lapis, umbi, akar rimpang atau biji. Didalam selnya terdapat makanan cadangan makanan berupa gula, tepung, lemak atau protein.</li>
<li>Parenkim air, terdapar pada tumbuhan Xerofit/epifit sebagai penimbun air untuk menghadapi masa kering.</li>
<li>Parenkim udara dengan ruang antar sel yang besar, bentuk bulat (misalnya pada alat pengapung tumbuhan air) atau bintang (pada tangkai daun bunga <i>Canna sp).</i></li>
<li>Parenkim pengangkut dengan sel yang memanjang menurut arah pengangkutannya, umumnya pada batang. </li>
</ul></blockquote>@diantumhttp://www.blogger.com/profile/01595613420523777995noreply@blogger.com0